Skip to main content

Sambal Matah Khas Bali: Sambal Segar dengan Cita Rasa Unik

Sambal Matah Khas Bali: Sambal Segar dengan Cita Rasa Unik. Foto: Lentera/Siberbengkulu.co

 

Ragam, Siberbengkulu.co -- Sambal matah adalah salah satu sambal khas Bali yang terkenal dengan rasa segarnya. Berbeda dari sambal lainnya yang biasanya dimasak, sambal matah disajikan dalam bentuk mentah. Nama "matah" sendiri berasal dari bahasa Bali yang berarti "mentah". Sambal ini menjadi pelengkap hidangan tradisional Bali, seperti ayam betutu, sate lilit, hingga nasi campur.

Bahan Utama Sambal Matah

Sambal matah menggunakan bahan-bahan segar yang mudah ditemukan, seperti:

- Bawang merah: Diiris tipis untuk memberikan rasa manis dan gurih.

- Cabai rawit: Memberikan sensasi pedas.

- Serai: Memberikan aroma harum khas.

- Daun jeruk: Menambah aroma segar dan cita rasa khas.

- Jeruk limau: Untuk rasa asam segar.

- Minyak kelapa panas: Digunakan untuk melarutkan rasa dari semua bahan. 

Cara Membuat Sambal Matah

1. Iris tipis bawang merah, cabai rawit, serai, dan daun jeruk.

2. Campurkan semua bahan dalam wadah.

3. Peras jeruk limau ke dalam campuran.

4. Panaskan minyak kelapa hingga cukup panas, lalu tuangkan ke bahan sambal.

5. Aduk rata dan tambahkan garam serta terasi bakar sesuai selera.

Sambal matah tidak hanya lezat tetapi juga memiliki aroma yang menggugah selera. Rasanya yang segar dan pedas menjadikannya cocok sebagai pendamping berbagai jenis makanan. Sambal ini tidak hanya populer di Bali, tetapi juga di seluruh Indonesia, bahkan sering dijumpai di berbagai restoran yang menyajikan masakan Nusantara.

Selain rasanya yang lezat, bahan-bahan sambal matah juga memiliki manfaat kesehatan, seperti:

- Bawang merah dan cabai: Mengandung antioksidan dan vitamin C.

- Serai dan daun jeruk: Dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Sambal matah adalah bukti kekayaan kuliner Indonesia yang patut dilestarikan. Rasanya yang khas dan proses pembuatannya yang sederhana membuat sambal ini menjadi favorit banyak orang.

 

Reporter: Lentera Nindya M

Editor: M Ichfan Widodo 

Baca juga ...